Oleh SUCIATI PORO (Dosen UNP)
I. PENDAHULUAN
Dunia ini dengan segala isi dan peristiwanya tidak bisa melepaskan diri dari kaitannya dengan media massa; demikian juga sebaliknya, media massa tidak bisa melepaskan diri dari dunia dengan segala isi dan peristiwanya. Hal ini disebabkan karena hubungan antara keduanya sangat erat sehingga menjadi saling ketergantungan dan saling membutuhkan. Segala isi dan peristiwa yang ada di dunia menjadi sumber informasi bagi media massa (Thomas, 2004). Selanjutnya Thomas juga menyatakan bahwa media massa mempunyai tugas dan kewajiban selain menjadi sarana dan prasarana komunikasi untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa di dunia ini melalui pemberitaan atau publikasinya dalam aneka wujud (misalnya iklan, berita, artikel), dari yang kurang menarik sampai yang sangat menarik, dari yang tidak menyenangkan sampai yang sangat menyenangkan, tanpa ada batasan kurun waktu. Scannell (2007: 10) mengatakan bahwa pada dasarnya, kondisi di dunia nyata mempengaruhi media massa, dan ternyata keberadaan media massa juga dapat mempengaruhi kondisi dunia nyata. Dengan kata lain, dunia mempunyai peranan dan kekuatan untuk mempengaruhi media massa; dan sebaliknya, media massa juga mempunyai peranan dan kekuatan yang begitu besar terhadap dan bagi dunia ini, terlebih dalam segala sesuatu yang berkaitan dengan manusia dengan segala aspek yang melingkupinya. Oleh karenanya, dalam komunikasi melalui media massa, media massa dan manusia mempunyai hubungan saling ketergantungan dan saling membutuhkan karena masing-masing saling mempunyai kepentingan, dan saling memerlukan (Tolson, 2006). Media massa membutuhkan berita dan informasi untuk publikasinya baik untuk kepentingan media itu sendiri maupun untuk kepentingan orang atau institusi lainnya; di lain pihak, manusia membutuhkan adanya pemberitaan dan publikasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu (Devereux, 2007).
Seiring dengan perkembangan teknologi maka media massa pun mengalami kemajuan yang pesat. Sebelumnya kita hanya mengenal media cetak seperti surat kabar, majalah dan tabloid, dan media elektronik seperti radio dan televisi. Saat ini masyarakat juga telah tersosialisasi dengan adanya media internet. Semua media tersebut memuat informasi-informasi yang berhubungan dengan berbagai hal, terutama mengenai manusia. Sebagai bukti adanya hubungan erat antara manusia dengan media massa bahwa manusia menggunakan media massa seperti internet untuk mendapatkan informasi sampai kepada ajang untuk mendapatkan jodoh. Hal ini bertolak dari kenyataan bahwa banyak masyarakat baik wanita maupun pria yang belum atau ingin segera mendapatkan jodoh. Semula iklan kontak jodoh ini boleh diikuti oleh semua kalangan, tetapi sekarang batasan umur sudah menjadi salah satu persyaratan bagi masyarakat yang ingin memasang iklan kontak jodoh (Ferigunawan, 2009).
Dalam tulisan ini, akan dibahas mengenai analisis E 135 pada teks iklan kontak jodoh. Ada lima tahapan dari E 135; elaborasi, representasi, signifikasi, eksplorasi dan transfigurasi. Dari masing-masing tahapan tersebut akan terlihat bahwa iklan kontak jodoh ini menarik untuk dikaji, karena tempat kedudukannya yang serba mini di kolom iklan di media internet. Penulisan kalimat harus serba singkat, namun tetap dimengerti oleh pembacanya. Hal ini berkaitan dengan persoalan biaya, makin panjang bentuk iklannya makin tidak ekonomis. Oleh karena itu, kata-kata yang digunakan selalu singkat, bahkan berupa abreviasi, dirangkaikan secara linear berurutan, dengan tanda baca koma. Analisis E 135 pada teks iklan kontak jodoh yang memiliki bentuk khas dan ringkas dapat ditinjau dari aspek kebahasaan; aspek gramatikal dan leksikalnya, dan aspek nonbahasa; konteks situasional, prinsip penafsiran personal, dan aspek sosiokultural (Puspitorini dkk, 2008).
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teks Iklan Kontak Jodoh
Teks iklan merupakan media komunikasi yang berfungsi informatif dan tidak hanya terbatas pada penggambaran sesuatu yang diiklankan, tetapi juga merupakan pengungkapan perasaan, keinginan, dan harapan subyek yang diiklankan (Scannell, 2007). Penulisan teks iklan harus sesuai dengan konteks dan ditulis dengan jelas dan tepat untuk mendapatkan hasil yang diinginkan (Devereux, 2007). Sedangkan teks iklan kontak jodoh merupakan indikator sosiologis pengirim pesan (Ferigunawan, 2009). Teks iklan kontak jodoh ditujukan kepada wanita atau pria yang sesuai dengan syarat-syarat yang diajukan oleh subyek yang memuat iklan tersebut.
Ada tiga fungsi teks iklan kontak jodoh menurut Brinker (1988): informatif, kontaktif dan apelatif. Informatif berarti teks iklan kontak jodoh memberikan informasi tentang subyek. Kontaktif berarti dari teks iklan kontak jodoh yang dipublikasikan akan terjadi kontak sosial antara subyek dan pembaca. Apelatif berarti teks iklan kontak jodoh tersebut akan mempengaruhi penerima pesan untuk melakukan tindakan selanjutnya sebagai respon sosial.
2.2 Tahapan Analisis E 135
E 135 adalah singkatan dari Eksemplar 135. Huruf E menyimbolkan eksemplar, angka 1 menyimbolkan landasan ontologis/ filosifis, angka 3 menyimbolkan revisi pendakatan wacana yang kritis, dekonstruksionis dan bersifat cultural studies, dan angka 5 menyimbolkan tahapan analisis yang terdiri dari lima tahapan; elaborasi, representasi, signifikasi, eksplorasi dan transfigurasi (Sawirman, 2009).
Pada tahap elaborasi teks/wacana dimaknai dari wujud fisiknya berdasarkan pandangan linguistik mikro. Tahap representasi merupakan tahap pengungkapan representasi mental dibalik sebuah wacana/teks, dimana ideologi pengarang berfungsi sebagai fokus pemaknaannya. Tahap signifikasi merupakan perwujudan dari interpretasi semiotika sebuah teks/wacana. Namun harus disadari bahwa bahasa yang dipandang sebagai tanda yang tersaji dalam wacana tertentu tidak selalu merefleksikan realitas yang sebenarnya. Berikutnya yaitu tahap eksplorasi; pada tahap ini tanda lingual dari wacana dimaknai secara mendalam (depth meaning) dengan menggunakan pendekatan hipersemiotika. Tahapan terakhir pada tahapan analisis E 135 adalah tahap transfigurasi yang juga dikenal dengan istilah tahap penganyangan; karena pada tahapan ini, analis menginterpretasikan teks/wacana berdasarkan proses pemaknaan teks/wacana tersebut pada empat tahapan sebelumnya.
2.3 Analisis E 135 pada Teks Iklan Kontak Jodoh yang dimuat di Internet
a. Analisis Teks Iklan Kontak Jodoh pada Tahapan Elaborasi
Aspek Gramatikal
Analisis terhadap teks iklan kontak jodoh yang dimuat pada media internet jika dilihat dari aspek gramatikalnya menunjukkan adanya struktur kalimat yang khas, abreviasi atau penyingkatan, serta perangkaian kata tanpa menggunakan konjungsi (Puspitorini dkk, 2008).
· Struktur Teks Iklan Kontak Jodoh
Kalimat iklan kontak jodoh yang menjadi data dalam tulisan ini mempunyai pola urutan yang teratur; dimulai dengan persona yang merupakan subjek atau sama dengan si pemasang iklan atau pencari pasangan. Isi iklan tersebut terdiri dari dua bagian yang dapat dipisahkan. Bagian pertama berisi informasi tentang pemasang iklan (penyebutan suku/etnik tertentu, umur, ukuran badan, agama, pendidikan, pekerjaan, aspek fisik, sifat yang positif, hobi, kesiapan untuk menikah, nama kota tempat tinggal). Bagian kedua dimulai dengan verba dalam bentuk aktif transitif yang mempunyai makna ‘menginginkan’. Pada data ditemukan buah verba yang secara bergantian dipakai dalam teks iklan ini; mendambakan dan mencari.
· Abreviasi atau Penyingkatan
Kecenderungan untuk menyingkatkan suatu kata atau unsur kalimat di dalam iklan mini atau iklan baris, seperti halnya dalam penulisan sms, hal ini terkait dengan efisiensi atau terbatasnya tempat penulisan dan prinsip ekonomi. Abreviasi banyak dipraktekkan dalam penulisan iklan jodoh seperti tampak pada data di bagian akhir tulisan ini. Walaupun demikian, diperlukan pengetahuan untuk abreviasi yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Penggunaan abreviasi merupakan bentuk khas wacana iklan jodoh, dan tidak mengganggu pemahaman terhadap isi teks (Puspitorini dkk, 2008). Pada data terdapat beberapa penyingkatan: Th (tahun), Tb (tinggi badan), sy (saya), yg (yang), hub (hubungi).
· Perangkaian
Perangkaian unsur-unsur kalimat iklan jodoh tidak ditandai dengan kata hubungan atau konjungsi apapun, cukup dengan tanda baca ‘koma’. Hal ini terkait dengan masalah efisiensi atau pembatasan tempat penulisan serta prinsip ekonomi. Perangkaian dengan menggunakan tanda koma (jeda) berfungsi sebagai pembatas antara informasi yang satu degan yang lainnya, berfungsi juga untuk merangkai unsur-unsur yang bersifat sama, contoh:
Pada data 1:
Nindy-25Th, GAdis ISlam, Jawa, D3 keperawatan,Perawat Kesehatan, Tb.155cm/48kg, Kulit Kuning Langsat, Wajah Oval,Rambut Lurus Panjang Hitam,Baik, Setia, Penyayang…mendAmbakan Jejaka/Duda Usia 24-40Th, Islam, Tb.165cm/Ideal……Setia..
Pada data 2:
Puspa-28Th, Gadis Jawa, S1, Staff EXPEDISI EXPORT IMPORT, Manis, Anak ke-4 dari 4 Bersaudara, Hobby: Nonton, , Memasak, Olahraga, Tb.163cm/55Kg, Manis, Kulit Cokelat Muda Sexy, BAik, Ramah, Supel, Pengertian………….mendAmbakan: Jejaka/Duda Tanpa Anak Usia Max.45Th, Islam, Min.SMA, Bekerja Tetap(punya Penghasilan), Sopan, JAwa,Keren,Bijaksana…..
Pada data 3:
Ada gak yah...buat serius. Tapi pasti nggak adalah zaman sekarang. Ada juga laki - laki ganteng, tapi suka mainin cewek. kalo ada, telpon deh..
Pada data 4:
Hi...sy theresia, usia 28th, katolik mencari calon suami yg seiman dan baik hati. Hub sy di 08156985698
b. Analisis Teks Iklan Kontak Jodoh pada Tahapan Representasi
Secara intrateks (teks lain yang ditulis oleh Ferigunawan), ditemukan adanya kode-kode yang sama, misalnya penggunaan kata-kata yang bermakna positif pada semua data. Yang dimaksud dengan kata-kata yang bermakna positif disini adalah adjektiva yang bermakna baik, yang dipakai pemasang iklan untuk memberi gambaran atau meyakinkan pembaca / calon pasangannya. Seperti tampak pada data;
Tb.155cm/48kg, Kulit Kuning Langsat, Wajah Oval,RambutLurusPanjangHitam,Baik,Setia,Penyayang…Tb.163cm/55Kg, Manis, Kulit Cokelat Muda Sexy, BAik, Ramah, Supel, Pengertian………….
Manis, Anak ke-4 dari 4 Bersaudara, Hobby: Nonton, , Memasak, Olahraga, Tb.163cm/55Kg, Manis, Kulit Cokelat Muda Sexy, BAik, Ramah, Supel, Pengertian………….
Dari dua contoh iklan pada data diatas dipakai adjektiva-adjektiva secara berurutan yang kesemuanya bermakna positif. Hal ini dapat dicoba dengan mencari makna sebaliknya atau makna negatifnya, dengan menambahkan kata “tidak”, misal “baik” >< “tidak baik”, “setia”>< “tidak setia”, “penyayang” >< “tidak penyayang”, “ramah” >< “tidak ramah”, dan “pengertian” >< “tidak pengertian.
c. Analisis Teks Iklan Kontak Jodoh pada Tahapan Signifikasi
Kosakata yang Khas
Kosakata yang digunakan dalam wacana ini sangat khas, seperti halnya kosakata yang dipakai dalam wacana olahraga atau wacana politik yang masing-masing mempunyai kekhasannya sendiri. Kosakata yang dipakai dalam iklan jodoh ini banyak mengungkapkan hubungan relasional antara sepasang kekasih, atau aktivitas dalam kegiatan berumah tangga, seperti: pemakaian kata “setia”, “perhatian”, “pengertian”, “penyayang”, “bertanggung jawab”, “seiman”, “serius”, “siap untuk menikah”, dan sebagainya.
Kata pertama dalam data iklan kontak jodoh, yang merupakan pemasang iklan, dalam hal ini selalu disebut sebagai “ Gadis”, atau “janda”, apabila pemasang iklan adalah seorang perempuan, dan “ jejaka” atau “Duda” apabila ia orang laki-laki. Kebetulan pada data terlampir, si pemasang iklan adalah seorang gadis.
Verba yang dipakai ialah verba dalam bentuk aktif transitif yang mempunyai nuansa makna ‘menginginkan’. Pada data ditemukan ada delapan buah verba yang secara bergantian dipakai dalam teks iklan pada data, yaitu “mencari” dan “mendambakan”. Menurut data yang ada kedua verba tersebut dipakai khusus oleh iklan dengan pemasang iklan adalah seorang “gadis”; dalam pemakaiannya verba ini diikuti dengan informasi mengenai pasangan yang didambakan.
Kata-Kata yang Bermakna Positif
Yang dimaksud dengan kata-kata yang bermakna positif disini adalah adjektiva yang bermakna baik, yang dipakai pemasang iklan untuk memberi gambaran atau meyakinkan pembaca / calon pasangannya. Seperti tampak pada data;
Tb.155cm/48kg, Kulit Kuning Langsat, Wajah Oval,RambutLurusPanjangHitam,Baik,Setia,Penyayang…Tb.163cm/55Kg, Manis, Kulit Cokelat Muda Sexy, BAik, Ramah, Supel, Pengertian………….
Dalam contoh iklan pada data diatas dipakai adjektiva-adjektiva secara berurutan yang kesemuanya bermakna positif. Hal ini dapat dicoba dengan mencari makna sebaliknya atau makna negatifnya, dengan menambahkan kata “tidak”, misal “baik” >< “tidak baik”, “setia”>< “tidak setia”, “penyayang” >< “tidak penyayang”, “ramah” >< “tidak ramah”, dan “pengertian” >< “tidak pengertian.
d. Analisis Teks Iklan Kontak Jodoh pada Tahapan Eksplorasi
Pada era komunikasi global, kontak jodoh dengan mudah dapat diakses melalui internet, namun tentunya terbatas bagi mereka yang paham menggunakan sarana informatika ini (Ferigunawan, 2009). Dari data yang dipakai dalam penelitian ini, ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemasang iklan yang mencari pasangannya. Persyaratan yang ditetapkan oleh pengelola rubrik “kontak jodoh” di media internet seperti yang terlihat pada data 5. Selain menyerahkan foto kopi kartu identitas dan tanda tangan, umur juga menjadi persyaratan sebelum mengiklankan kontak jodoh di internet. Ada batasan umur untuk jejaka 30 tahun dan gadis 27 tahun), status, suku, agama, pendidikan, profesi, sifat pribadi, hobi, tinggi, dan berat badan dan dilanjutkan dengan pencantuman data diri pasangan yang dikehendaki. Dengan demikian, terlihat bentuk serta informasi yang seragam dalam iklan jodoh di internet. Hal ini berpengaruh pada keteraturan pola urutan informasi.
Media internet adalah wujud dari peningkatan teknologi dan kemajuan zaman, yang sudah menjadi konsumsi masyarakat dari semua kalangan. Oleh sebab itu, pemasangan iklan kontak jodoh di internet akan mendapat tanggapan yang memadai.
e. Analisis Aspek Kebahasaan Teks Iklan Kontak Jodoh pada Tahapan Transfigurasi
Secara harfiah, pemasang iklan berada pada posisi kunci karena semua berpusat padanya. Ia mengetahui persis karakter, keadaan dan posisi dirinya, dan mengetahui persis pasangan yang diinginkannya, maka ia dapat menuliskan semua informasi baik mengenai dirinya pribadi ataupun mengenai pasangan yang diharapkan untuk diduplikasikan melalui iklan jodoh. Keberhasilan iklan kontak jodoh seperti halnya iklan komersial, adalah apabila mendapatkan tanggapan dari pihak yang memang sesuai dengan harapannya.
Pihak yang merespon penawaran yang diajukan oleh pemasang iklan adalah si pembaca yang berminat dengan iklan tersebut, karena merasa memiliki kriteria yang disebutkan oleh pemasang iklan; kemungkinan besar peminat berjumlah lebih dari satu, namun pada akhirnya akan terpilih satu orang saja, yang benar-benar memenuhi criteria si pemasang iklan atau yang mendekati.
Iklan kontak jodoh dapat dibaca secara lebih luas. Dengan analisis tekstual dan konstektual, banyak informasi yang dapat digali dan dikembangkan menyangkut figur pribadi pemasang iklan dan kaitan aspek budaya yang melingkupinya. Dengan pengamatan yang dilakukan terhadap fungsi dan bentuk iklan jodoh, akan didapatkan pemahaman mengenai masyarakat bahasanya karena adanya kaitan aspek bahasa dengan kebudayaan (Lodge, 2000).
Dari analisis aspek kebudayaan ditemukan kenyataan-kenyataan yang dapat diasumsikan mempunyai kaitan dengan aspek budaya masyarakatnya antara lain: penyebutan karakter pribadi mulai dipresentasikan secara ekpresif, kata-kata atau ajektifa yang dipakai terkesan agak berani. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang sudah mulai terpengaruh oleh budaya luar; yang sudah mulai lebih ekspresif, terbuka dan terang-terangan.
Penyebutan agama juga hampir terdapat pada semua iklan kontak jodoh, hal ini terkait dengan peraturan di Indonesia mengenai pernikahan yang seagama. Penyebutan etnik kesukuan juga hampir selalu dilakukan dalam menulis iklan kontak jodoh. Mendapat pasangan dari suku yang sama merupakan pilihan pertama. Artinya dalam masyarakat Indonesia, kehidupan kesukuan masih kuat.
Beberapa iklan diakhiri dengan kata ‘serius’ dan ‘siap untuk menikah’, dapat disimpulkan bahwa semua pasangan iklan jodoh sungguh-sungguh mencari pasangan hidup.
Berikut adalah data yang diambil penulis dari internet; data 1 sampai 4 merupakan contoh iklan kontak jodoh, sedangkan data 5 merupakan contoh persyaratan mengiklankan kontak jodoh bagi pemasang iklan dan peminat iklan.
DATA 1:
Cari Jodoh GADIS D3 PERAWAT KESEHATAN CANTIK SEXY
Nindy-25Th, GAdis ISlam, Jawa, D3 keperawatan,Perawat Kesehatan, Tb.155cm/48kg, Kulit Kuning Langsat, Wajah Oval,Rambut Lurus Panjang Hitam,Baik, Setia, Penyayang…mendAmbakan Jejaka/Duda Usia 24-40Th, Islam, Tb.165cm/Ideal……Setia..Kenal Lewat SMS ketik METROX(spasi)XGABY115 KIRIM KE-3910 SEMUA OPERATOR…..
Website: www.mediajodohgrasco.com
Contact:Nindy0318436028SurabayaEmail: marketing@mediajodohgrasco.com
DATA 2:
Cari Jodoh GADIS STAFF EXPEDISI SMART MANIS SEXY
Puspa-28Th, Gadis Jawa, S1, Staff EXPEDISI EXPORT IMPORT, Manis, Anak ke-4 dari 4 Bersaudara, Hobby: Nonton, , Memasak, Olahraga, Tb.163cm/55Kg, Manis, Kulit Cokelat Muda Sexy, BAik, Ramah, Supel, Pengertian………….mendAmbakan: Jejaka/Duda Tanpa Anak Usia Max.45Th, Islam, Min.SMA, Bekerja Tetap(punya Penghasilan), Sopan, JAwa, Keren, Bijaksana…..Kenal melalui SMS Ketik: metrox(spasi)gaby1268 kirim ke-3910 Semua Operator….Langsung Saya Balas….Dan Dapetin No.Hp Saya Di SMS anda…………..saya Tunggu
Website: www.mediajodohgrasco.com
Contact:Puspa0318436028SurabayaEmail: marketing@mediajodohgrasco.com
DATA 3:
mencari laki laki manis tapi sholeh ?
Ada gak yah...buat serius. Tapi pasti nggak adalah zaman sekarang. Ada juga laki - laki ganteng, tapi suka mainin cewek. kalo ada, telpon deh..0856 170 23 18 ( Nanda )
Website:
Contact:Nanda08561702318Jakarta
DATA 4:
mencari calon suami
Hi...sy theresia, usia 28th, katolik mencari calon suami yg seiman dan baik hati. Hub sy di 08156985698
Website:
Contact:theresia08156985698purwokertoEmail: widaswari@yahoo.com
DATA 5:
(diakses melalui internet, “Iklan Kontak Jodoh”/ http://www.google.com)
III. KESIMPULAN
Media massa adalah suatu hal yang tidak bisa dilepaskan keberadaannya dari kehidupan manusia. Media massa yang sudah membumi akhir-akhir ini adalah media internet. Sehubungan dengan fungsi informatifnya, media internet tidak hanya memuat informasi-informasi secara umum, tapi juga memuat informasi dan iklan mengenai pencarian jodoh.
Fungsi informatif iklan kontak jodoh tidak terbatas pada penggambaran sesuatu yang diiklankan, tapi juga merupakan pengungkapan perasaan, keinginan dan harapan subyek yang diiklankan. Melalui iklan kontak jodoh yang dianalisis dalam makalah ini adalah yang berkenaan dengan aspek kebahasaan dan aspek nonbahasa berdasarkan tahapan analisis E 135. Ada lima tahapan dari E 135; elaborasi (teks/wacana dimaknai dari wujud fisiknya berdasarkan pandangan linguistik makro), representasi (tahap pengungkapan representasi mental dibalik sebuah wacana/teks, dimana ideologi pengarang berfungsi sebagai fokus pemaknaannya), signifikasi (perwujudan dari interpretasi semiotika sebuah teks/wacana), eksplorasi (tanda lingual dari wacana dimaknai secara mendalam (depth meaning) dengan menggunakan pendekatan hipersemiotika), dan transfigurasi/penganyangan (interpretasi dari teks/wacana berdasarkan proses pemaknaan teks/wacana tersebut pada empat tahapan sebelumnya).
DAFTAR BACAAN
Brinker, Klaus. 1988. Linguistics Text Analysis. Berlin: Erich Schmidt.
Devereux, Eoin. 2007. Media Studies. London: Sage Publications Ltd.
Ferigunawan. 2009. Kontak Jodoh. http://www.google.com. diakses pada tanggal 7 April 2009 pukul 17.00 Wib.
Lodge, David. 2000. Modern Criticism and Theory. New York: Pearson Education, Inc.
Puspitorini dkk. 2008. Kajian Wacana dalam Konteks Multikultural dan Multidisiplin. Jakarta: Rumah Printing.
Sawirman. 2009. Draf Teori Wacana-Semiotika E 135. Padang: Andalas University.
Scannell, Paddy. 2007. Media and Communication. London: Sage Publications Ltd.
Tolson, Andrew. 2006. Media Talk. Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd.
Thomas, Linda et al. 2004. Language, Society and Power. London: Routledge.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar